Persiapan Guru Menghadapi Awal Tahun Ajaran

Persiapan Guru Menghadapi Awal Tahun Ajaran

Tahun ajaran 2019-2020 tugas saya di sekolah hanya sebagai guru mata pelajaran. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan pelajaran yang masuk ke muatan lokal. Yayasan di tempat saya sekolah, masih mempertahankan TIK untuk dilaksanakan dengan tatap muka. Saat ini pembelajaran sedang masuk ke tahap PAT. Sebentar lagi kenaikan kelas.

Adanya wabah Covid 19 yang belum kunjung reda, membuat kejelasan pelaksanaan sekolah untuk tatap muka masih simpang siur. Beberapa organisasi yang ada di masyarakat mengali informasi tentang hal itu. Seperti disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengusulkan untuk pembelajaran tetap menggunakan pembelajaran jarak jauh. Ditambahkan bahwa pembukaan sekolah sebaiknya dilaksanakan setelah wabah Covid-19 ini reda.

Guru sebagai pribadi, tentunya juga punya kewajiban untuk menyiapkan diri. Mempersiapkan tahun ajaran baru dengan kondisi yang tentunya tidaklah normal. Persiapan pembelajaran jarak jauh harus menjadi bahan pemikiran untuk memberikan yang lebih beragam dibandingkan dengan sebelumnya. TIga bulan melaksanakan pembelajaran jarak jauh harus menjadi bahan evaluasi. Meningkatkan kemampuan diri dalam bidang IT tentu menjadi salah satu bidang yang disiapkan untuk menghadapi tahun ajaran baru.

Kejenuhan para peserta didik yang belajar dari rumah harus menjadi bahan pertimbangan agar ada formula yang lebih membuat peserta didik tetap bersemangat untuk belajar. Kerjasama dengan orang tua selayaknya dilakukan agar anak pun lebih siap dengan kebiasaan baru.

Kumpulan ide kegiatan peserta didik apabila pembelajaran jarak jauh masih tetap dilaksanakan sampai akhir tahun di rumah, diantaranya :

  1. Peserta diberikan kesempatan untuk memperdalam hobinya. Bila senangnya menyanyi, maka buatlah karya dari hobi tersebut. Bisa merekam nyanyiannya kemudian di pos di youtube. Bisa juga langsung menyanyi di instagram, tapi instagram orang tuanya. Bisa juga membuat tulisan tentang menyanyi.
  2. Peserta didik diberikan kesempatan membuat proyek sebagai pengembangan ide.
  3. Peserta didik dengan seringnya dirumah, maka akan lebih dekat dengan orang tuanya. Buatlah kegiatan bersama antara orang tua dan anak.
  4. Peserta didik yang senang menulis, bisa membuat buku bersama teman-temanya lainnya atau membuat blog.
  5. Peserta didik yang senang menggambar, bisa melakukan pameran lukisannya di instagram. dll.

Pengalaman saya selama berada di rumah, sehubungan saya mengelola Kelas Blog, saya melibatkan Salwa sebagai tenaga administrasi. Setiap ada yang mendaftarkan diri sebagai peserta, data saya kirim melalui whatsapp untuk dicatatat. Setiap satu peserta Salwa mendapatkan instentif sebesar lima ribu rupiah.

Semoga kita sebagai guru bisa tetap terus memainkan perannya dalam kondisi saat ini. Kerjsama dengan pihak orang tua menjadi lebih penting juga dilakukana agar program yang dilaksanakan sekolah bisa berjalan dengan baik.

6 Komentar


  1. Iya juga ya mr Bams,trims,sangat menginspirasi,tinggal merancang RPP pebelajaran onlinenya saja,mungkin ada perubahan dalam kegiatan inti,ya Mr BamS.trims

    Balas

  2. Bagus sekali mr, boleh kan programnya ditiru dengan penyesuaian seperlunya, terimakasih

    Balas

  3. Keren…bang menginspirasi sekali buat kami guru 😀
    Hal-hal apa saja yg hrs kmi siap. Insyaallah bisa buat literasi… Tks

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *