Saat tanggal 31 Desember 2021 menjadi hari yang mengharukan sebagai guru di kota Bandung. Kenapa ? Saya menghadiri sebuah akhir dari perhelatan besar dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Ke-75 tingkat kota Bandung di aula SMPN 2 Bandung. Datang pukul 07.00 WIB sebelumnya saya mengantarkan istri ke rumah ibu mertua. Kaos putih bertuliskan Hari Guru Nasional dengan logo Pemerintah Kota Bandung dan Disdik di belakang serta logo PGRI di tangan kanan juga logo Korpri di tangan kiri menjadi kostum peserta saat itu. Tercatat sebagai panitia dan juga pemateri pada acara workshop akademis tanggal 1 Desember 2021.

Dalam undangan tertulis pukul 07.00 WIB akan tetapi acara baru dimulai pukul 08.00 WIB. Acara yang luar biasa ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Sekdis sekaligus Ketua PGRI Kota Bandung, Kabid, Kasi, seluruh ketua PGRI Cabang di Bandung, para pemenang lomba, serta panitia. Buat saya acara ini memang luar biasa, acara yang terdiri dari sambutan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, sambutan Ketua PGRI Kota Bandung, pembacaan puisi, penyerahan buku antologi puisi dari hasil lomba, penampilan juara menyanyi, penampilan juara tiktok, dan penyerahan hadiah para pemenang lomba berupa piala dan medali.

Semangat kolaburasi menjadi hal yang saat ini tidak boleh ditinggalkan akan tetapi semangat yang harus dilakukan dimana pun berada. Entitas pendidikan harus bisa terus bersinergi untuk memanjukan pendidikan di kota Bandung. Hadirnya para pejabat Dinas Pendidikan Kota Bandung buat saya ini sebuah kebanggaan bahwa pejabat Dinasi Pendidika memang peduli dalam dunia pendidikan di Kota Bandung. Mendengarkan para juara yang menyanyi, layaknya seperti mendengarkan konser seorang penyanyi profesional. Wooow…. Apalagi melihat penampilan pemenang tiktok yang saya lihat kombinasi guru-guru muda dan senior tapi kompak dan sangat luar biasa, ini seperti menyaksikan Indonesia Mencari Bakan (IMB), hahaha…..

Suasana akrab sangat terasa sesaat setelah pembagian piala dan medali untuk para pemenang. Potret bersama menjadi adegan yang menggambarkan kegembiraan. Pejabat Disdik menjadi serasa artis, karena setiap pemenang lomba dan peserta yang hadir termasuk panitia sangat senang untuk memanfaatkan momentum ini sebagai acang foto bareng.

Jiwa sebagai jurnalis selalu terpancing bila melihat suasana seperti itu. Saya coba mendekati Kadisdik, kemudian saya sampaikan perasanaan saya saat itu. Saya sampaikan saya sangat terharu dan bangga melihat kegiatan ini secara guru yang sedang pesta di akhir tahun. Kemudian beliau bertanya apa indikatornya? Lalu saya menjawab, kehadiran Bapak dan semua dari Dinas Pendidikan Kota Bandung adalah bentuk perhatian yang luar biasa. Beliau tersenyum mendengarkan jawaban yang saya berikan. Pak, boleh ngak minta video 1 menit untuk Taruna Bakti. Oh boleh, tentunya. Kami pun mencari tempat keluar dari aula, karena di aula suasana untuk pengambilan video tidak memungkinkan. Ini rasanya sebuah hadiah yang luar biasa. Saat itu juga saya kirimkan video tersebut kepada Ibu Kepala SMP Taruna Bakti, dan tak lama kemudian video itu viral di media sosial Taruna Bakti. Alhamduillah

Acara yang selesai pukul 11.00 WIB diakhiri dengan foto bersama seluruh panitia dan bincang santai. Saya pamit kepada seluruh panitia dengar rasa haru, akhirnya kegiatan bisa selesai dengan sukses. Oleh-oleh berupa swafoto bersama Kadis, Ketua PGRI Kota Bandung, Kabid, Kasi, Ketua Pantia dan juga MC jadi hadiah diakhir tahun yang tak akan terlupakan. Saya melaksanakan sholat Jumat di mesjid seputaran Saparua Bandung, yang selama Covid-19 baru kembali sholat di mesjid tersebut. Dilanjutkan menjemput istri untuk makan bareng dan menuju hotel untuk persiapan acara NGUPING, yaitu Ngobrol Urusan Penting bersama SatuGuru di malam tahun baru. (Mr. Bams)