Menjadi anak yang lahir tanpa diduga itulah yang terbayang kalau mendengar cerita kelahiranku. Ibuku melahirkan kami di bidan. Bu maaf sepertinya masih ada satu bayi lagi di dalam. Selang lima belas kemudian dari lahiran pertama lahirlah aku. Saat lahir posisinya terjun, karena yang keluar kaki terlebih dahulu, untungnya saya anak sholeh. Lho kok untung? Ya, karena kalau anak sholeh itu tangannya pasti seperti posisi pada saat sholat dan sedang membaca Al Fatihah, hahahah…
Lagian sebelum lahiran, kami berdua sepakat di dalam main hom pim pah. Ham pim pah, siapa yang lahir duluan. Emang bisa berdua main hom pim pah. Bisa dong, aku siapkan dua tanganku dan aku atur agar kakak perempuan lahir duluan. Saat kakak lahir duluan dengan kepala yang keluar duluan, aku membantu sambil berdoa. Ayo…. kakak duluan yang keluar ya, sambil mendorong dan berhasil keluar.
Sepertinya aku lahir tak seberani orang lain. Mereka tinggal di dalam perut ibunya dengan penuh keberanian alias sendirian. He..he..he… Kalau kami tidak lho. Kami didalam kandungan itu berdua, tapi sayang saat itu belum musim foto khusus bayi dalam perut. Maklum tahun 1974 belum ada USG, atau sudah ada tapi ibu saya hanya lahiran di bidan bukan di Rumah Sakit.
Bagiku bila ingat tanggal kelahiran tepat hari ini 6 April 1974, aku ingat perjuangan seorang ibu. Ibu yang mengandung. Ibu yang melahirkan. Ibu yang mendidik hingga dewasa dengan penuh kesabara. Biarkan tanggal lahir menjadi hari mengenang ibu, bukan untuk dikenang sebagai bertambahnya usia.
Walau ibu telah tiada pada tanggal 9 Desember 2016, tapi kenangan-kenangan indah selalu menghiasi pikiran dan hatiku. Saat tulisan ini dibuat aku mendoakan dan membayangkan ibuku lagi menikmati alam kubur. Sering bila memimpikani ibu, ibu sedang duduk dan tersenyum dengan baju serba putih. Pesan yang paling ingat sampai saat ini adalah berbagilah dalam kondisi apapun untuk kebaikan. Alhamdulillah pesan yang selalu terus dicoba untuk dijalankan secara terus menerus. Terima kasih para pembaca penamrbams.id yang selalu setiap mampir di website ini. Sebuah website yang dihasilkan dari sebuah bencana dunia, yaitu Covid-19. Penamrbams.id lahir pada tanggal 27 April 2020.
Hari ini juga terasa spesial bisa berkunjung ke rumah Omjay di Bandung. Rumah Omjay ada disekitar Jalan Jamika. Selepas sholat shubuh langsung tancap gas menuju rumah Omjay. Kita bisa ngobrol dari pukul 06.00 selama 45 menit. Banyak hal yang diobrolkan, tapi akan ditulis dalam postingan khusus. Terima kasih Omjay yang terus menggelorakan untuk tetap menulis. Terima kasih juga hadiah bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia, penulis Gary Dessler.


Permalink
Tulisan yang seru diwarnai imajinasi menarik. Dan tentang ibu yang kasihnya sepanjang masa.
Permalink
Terima kasih
Permalink
Selamat ulang tahun mr. Bams. Semoga panjang umur dan sehat selalu.
Permalink
terima kasih omjay
Permalink
Selamat Ulang Tahun Mr. Bams. Moga sehat & sukses selalu.
Permalink
Selamat Hari Lahir dan selamat mengenang bundanya Insya Allah bunda dan bahagia sekali tinggal di surga paling indah di sana menanti doa anaknya yang lahir dengan terjun bebas.Sukses dunia dan akhirat Mr Bams
Permalink
Inspiring Mr. Bams. Sy punya kenangan yg sulit dilupakan dgn ibu sy. Smg bs juga menuliskan di group. Salam sehat dan sukses selalu.
Permalink
Maasya Allaah, ayah Salwa tulisannya mengingatkan kenangan bersama ibu saya yang jauh di rantau orang. Semoga ibuku sehat selalu.
Permalink
Kasih ibu sepanjang jaman, apa yang kita terima dan kita rasa ternyata hanya sedikit dari apa yang diberikan ibu.