Menjadi Agen Digital Penyebar Kebaikan

Menjadi Agen Digital Penyebar Kebaikan

Saat ini media digital sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Gawai yang dimiliki setiap orang tentunya sudah sangat dekat dengan berbagai informasi yang didapat. Setiap orang tentunya minimal menggunakan whatsapp untuk berkomunikasi. Untuk aktulisasi di media digital bisa menggunakan facebook, instagram, twitter, website, atau youtube. Ini semua akan sangat membantu mendapatkan dan menyebarkan informasi.

Pengalaman di whatsapp yang sering terjadi adalah penggunaan foto profil yang menjadi teman kita. Contoh saya punya teman pekerjaannya seorang TNI, bahkan pangkatnya sudah Kolonel. Modusnya pertama chat, menanyakan kabar. Tapi saya biasa memperhatikan cara teman saat berkomunikasi dengan saya. Nah…kejanggalan akan terlihat di sana. Biasanya saya langsung telpon. Pelaku sok akrab, tapi lagi-lagi saya sangat ingat betul bagaimana kalau teman saya berkomunikasi. Ini pasti bukan orang yang asli, saya langsung keluarkan jurus jitu. Apa jurusnya? Biasanya saya sampaikan ke pelaku di telpon, Bapak maaf yang ini percakapannya saya rekam ya…. Saya rekam untuk bukti laporan ke Kantor Polisi, karena sepertinya saya menduga bapak saat ini sedang mau menipu saya. Wah ini jurus sangat ampuh, tiba-tiba pelaku menutup telponnya, hahaha….. Mr. Bams kok mau ditipu, hehehe…

Ini terjadi juga buat istri saya yang di chat orang tak dikenal. Jurus jitu istriku biasanya langsung blokir, lebih tegas dibandingkan dengan saya yang sempat-sempatnya untuk menelpon untuk memastikan benar atau tidak.  

Masih pengalaman di whatsapp, terutama di grup. Kejadian ini beberapa kali terjadi, yaitu grup tiba-tiba di tutup oleh admin. Bagi saya grup di whatsapp adalah jalan kebaikan untuk membagikan tulisan-tulisan yang dibuat di blog atau website. Suatu hari di pagi hari saat tulisan ini sedang disusun. Saya mempunya target membuat tulisan sehari satu tulisan. Tulisan itu saya share ke banyak grup yang saya ikuti. Buat saya ini adalah sebuah jalan untuk bisa menerbarkan kebaikan dari apa yang ditulis di website, khususnya website penamrbams.id. Saat saya setelah membagikan tulisan yang saya bagikan di grup, setelah itu langsung ada pengumuman di grup tersebut, grup di tutup. Nah, saya langsung japri orang tersebut, kemudian saya memohon maaf apabila yang saya lakukan kurang berkenan. Ternyata ada beberapa anggota di grup tersebut yang merasa terganggu dengan tulisan-tulisan di website saya yang dibagikan di grup tersebut. Terus berjuang untuk membagikan tulisan-tulisan di grup whatsapp yang memerdekakan setiap anggotanya untuk berbagi tulisan. Saya jadi teringat pesan Bu Kanjeng sang Ratu Antologi, setiap kebaikan harus pintar untuk menempatkannya, karena bila tidak kebaikan tidaklah akan dianggap kebaikan.

Hal yang paling senang di dunia digital adalah penghargaan yang sesuai dengan kinerja di dunia digital. Mr. Bams menjadi nama panggilan yang disematkan oleh murid dan guru di SMP Taruna Bakti. Wah…keren juga ya bisa dipanggil Mr. Bams. Mr. Bams seperti panggilan seorang guru Bahasa Inggris, padahal saya guru TIK atau Informatika di SMP Taruna Bakti. Nama Mr. Bams seolah-olah menjadi brand yang sangat kuat dalam pribadi saya. Sebelumnya ada juga panggilan Ayah Salwa, panggilan seorang pendongeng yang lahir dari tahun 2003. Seringnya menulis Mr. Bams di facebook, instagram, blog, website dan youtube saya mendapatkan hadiah dari google. Hadiahnya saat saya menggunakan mesin pencari google dengan kata kunci Mr. Bams, maka akan muncul karya-karya yang telah dibuat. Ini penghargaan yang luar biasa dari google. Pembaca bisa cek di mesin google dengan kata kunci Mr. Bams atau yang diinginkan. Maka hasilnya akan muncul sesuai dengan karya yang sudah dilakukan. Website penamrbams.id, youtube Pena Mr. Bams, instagram @ayahnasalwa, facebook Bambang Ayah Salwa menjadi kontributor untuk membrandingkan nama Mr. Bams sebagai penebar kebaikan. Kalimat Bahagia Mr. Bams adalah sebuah karya dalam kepenulisan yang menjadi cara untuk menebarkan semangat kebaikan.

Youtube saat ini menjadi rajanya digital yang berbeda dengan yang lain. Siapa yang tak kenal dengan podcastnya Deddy Corbozier yang sangat fenomenal. Ini memang podcast yang selalu saya tunggu, karena memang sangat senang dengan narasumber yang diundangnya. Awal Januari 2022 di podcastnya menampilkan Tya sebagai teman ngobrolnya. Judul podcastnya MAAF, TYA KITA PECAT‼️2022 NO BAPER, NO HOAX. – Deddy Corbuzier Podcast. Saya tonton sampai habis dan saya biasakan untuk memberikan komentar yang terbaik. Inilah komentarnya :

Terima kasih Tya telah menemani Om Ded , orang belakang layar memang tidak terlihat tampangnya tapi sesungguhnya kerjanya terasa. Banyak orang belakang layar yang membuatnya sukses. Yang lebih hebat Om Ded yang selalu memberikan kesempatan saat berada di podcas, keluar dari podcastnya Om Ded memiliki jalan yang lebih baik untuk siapapun (Mr. Bams-Bandung)

Saya tak menyangkan tulisan ini dibaca oleh Om Deddy dan di like. Ternyata saat melakukan tanggapan baik dengan tulisan yang baik, itu akan menjadi perhatian dari siapapun yang membacanya termasuk pemilik chanel youtube yang terkenal seperti Om Ded. Sampai tulisan ini dibuat sudah sebanyak 268 yang memberikan tanda like di chanel tersebut. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga, bahwa setiap orang punya peran positif untuk saling memberikan semangat walau itu di dunia maya.

Pengalaman di instagram atau di facebook adakalanya menemukan postingan yang tiba-tiba dihapus setelah diberikan komentar. Ini menjadi tanda tanya bersar. Kenapa harus dihapus setelah diberikan komentar? Padahal komentarnya pun masih normatif, tapi barangkali ada hal yang kurang berkenan dari pemasangan postingan tersebut, sehingga tiba-tiba dihapus. Pembelajaran yang diperoleh saat menyaksikan kejadian tersebut bahwa setiap postingan harus benar-benar dipikirkan agar berkenan buat siapapun yang membacanya. Pantang rasanya menhapus postingan yang sudah tayang, maka lakukan postingan yang bemanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Media sosial bukanlah ranah pribadi karena banyak orang lain yang akan membaca apa yang dituliskan dan akan melihat apa yang ditampilkan.

Kalangan orang-orang popular tentunya punya banyak cara bagaimana menghadapi warganet yang tak semuanya bisa berkomentar dengan baik. Ini banyak terjadi, sampai orang-orang tersebut pun malahan curhat di media sosial, yang belum tentu juga dapat dukungan penuh. Selama roda bumi ini masih terus berputar, pro dan kontra akan selalu terjadi. Perlu kesiapan mental yang luar biasa menghadapi warganet. Seseorang yang terkenal saat meminta simpati karena sakit misalnya, tidak semua akan juga memberikan komentar positif ada saja warganet yang memberikan komentar yang tak diharapkan. Ini bagian dari sebab akibat dari pemanfaatan teknologi di media sosial. Sangat dibutuhkan kesiapan mental yang luar biasa, jangan-jangan komentar-komentar menjadi penambah stress. Tetaplah sehat untuk berpikir, maka berikanlah postingan dan komentar yang baik. Yakinlah kebaikan-kebaikan yang ditebar akan berbuah tetap dengan kebaikan yang akan didapat. Yakinlah juga bahwa saat menebarkan kebencian sebagai warganet maka tinggal tunggu waktunya komentar yang tidak baik akan kembali kepada pengirimnya.

Sudah saatnya menjadi warganet yang terus mau belajar membaca, membaca dan membaca. Berikanlah komentar yang baik. Sudah saatnya tidak hanya menjadi warganet penikmat digital, akan tetapi menjadi kontributor yang menebar kebaikan di instagram, facebook, blog, website dan youtube. Banjiri dunia digital dengan kebaikan dan kebaikan. Mari jadilah agen penyebar kebaikan di dunia digital. (Mr. Bams)

5 Komentar


  1. Berbagi kebaikan adalah terbaik!

    Balas

  2. keren, sehari satu tulisan, dan lebih keren lagi bila sehari satu video, biar youtubenya terupdate terus setiap hari. aktualisasi diri menjadi semakin keren, hehehe.

    Balas

    1. terima kasih Omjay, semangat dan motivasinya

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *