Bela Negara untuk Lingkungan

Bela Negara untuk Lingkungan

Pagi ini kupandangi ikan-ikan yang sedang berenang-renang di aquarium kecil. Aquarium berukuran panjang 40 cm, lebar 25 cm dan tinggi 30 cm. Tiba-tiba sebuah pesan masuk di gawaiku. Kulihat lalu kubaca. Pesan dari istriku yang sedang pergi ke pasar mengabarkan bahwa di gerbang perumahan banyak yang berjualan.

Tanganku lalu menari diatas gawai untuk mengirim pesan ke Kepala Desa. Kukirim gambar yang dikirim oleh istriku ke Pak Kades.

Wah, kaget juga saat mendapatkan informasi dari Pak Kades, bahwa pedagang ini tidak ada ijin dari Pak Kades.

Serasa mendidih hati ini, seperti sedang didatangi penjajah yang masuk negara tanpa ijin. Haha….mana ada penjajahan ijin dulu. Bergegas kuganti pakaian dengan pakaian hijau saat mengikuti Pendidikan Bela Negara, tapi maaf celananya sudah ngak muat. Kupasang topi hijaunya sekalian.

Bismillah, aku berangkat menuju depan gerbang perumahan. Winzip moyorku mememani sembari berhenti sejenak di rumah Pak Kirman. Pak Kirman itu tugasnya sebagai Koordinator Keamanan. Pak Kades pun mengirim staff dari Kantor Desa. Kami pun bertemu di gerbang perumahan.

Aku dan Pak Kirman datang lebih awal. Kulihat sekeliling gerbang perumahan sudah seperti pasar tumpah. Ternyata Pak Jajang adalah pedangan yang memberikan informasi kepada teman-temannya untuk berjualan.

Kami pun berdiskusi, kuingatkan bahwa yang mereka lakukan itu tidak benar. Butuh dua jam untuk membubarkan mereka.

Menegakan aturan adalah salah satu cara bela negara.

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *