Ramadan hari pertama ini memang spesial. Sahur pertama begitu nikmatnya bisa berkumpul bersama. Saya, istri dan anak makan sahur dengan masakan spesial ibu Salwa. Ehm….masakannya enak bangets

Ramadan tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pandemi yang masih berlangsung tak membuat mesjid ditutup seperti tahun yang lalu. Kali ini kita semua bisa menikmati kembali ibadah di mesjid.

Aktifitas pagi tadi saya ditemani pa Agus, kembali menuju tempat pemakaman warga. Selama ini pengurus RW belum memiliki data warga yang sudah meninggal. Dari kemarin saya menuliskan data warga yang sudah meninggal. Saya tulis nama lengkapnya, tanggal lahir dan tanggal wafat.

Bersama Pak Agus saya melanjutkan catatan yang belum lengkap. Saat di pemakaman saya tulis dan dokumentasikan kegiatan pagi ini. Obrolan seputar pengelolaan makam pun sangat mengasikan. Bahagia rasanya bisa mendata almarhum dan almarhumah.

Usai dari pemakaman, saya antar kembali Pak Agus ke rumahnya. Terima kasih Pak Agus sudah bisa menemani saat ke pemakaman.

Menikmati ibadah puasa dengan berbagai kegiatan positif adalah cara indah mengisinya. Ibadah puasa memang spesial dibanding ibadah lain yang bisa terlihat. Hanya diri sendiri dan Allah lah yang tahu bahwa seseorang puasa.

Jelang siang sekitar pukul 11.15 saya yang sudah dirumah untuk menunggu adzan duhur dikejutkan oleh suara yang datang ke rumah. Saat keluar sudah banyak kerumunan orang-orang. Pa Sarif dan Pa Obi menyerahkan seorang maling. Tak elak maling kabel dari tempat Posko Pembayaran pun mendapatkan beberapa kali bogem mentah dati warga yang ada.

Inisiatif saya selaku Ketua RW langsung mengamankan maling tersebut dengan mwminta Pak Agus untuk mengeluarkan kendaraan roda empatnya.

Maling pun kami bawa dengan mobilnya Pak Agus. Maling dikawal Mang Ade yang bisa gali kubur. Saya mengikuti dari belakang dengan sepeda motor.Butuh waktu empat jam kami di kantor Polisi untuk membuat BAP.