Setiap orang punya keinginan. Setiap orang pasti punya cita-cita. Jangan-jangan kita tidak punya tujuan dalam hidup ini. Wow, kok berani hidup tanpa tujuan. Pandemi yang masih belum berakhir bisa membuat rasa kesal atau putus asa datang. Lamanya tidak ke sekolah membuat murid, guru bahkan orang tua sudah merasa jenuh.
Dalam kehidupan selalu ada asa yang harus tetap ada didalam hati dan pikiran kita. Mengawali hari Senin tanggal 30 Agustus 2021, berilah senyuman kepada orang-orang terdekat sebagai bentuk semangat menjalani kehidupan ini. Sebagai guru tentunya saat ini tantangannya sangat luar biasa, melakukan sebuah proses pembelajaran tanpa tatap muka langsung masih terus dilakukan.
Selalu ada harapan yang tetap subur dihati ini. Kelak bila saatnya datang pasti akan kembali ke sekolah untuk belajar, walau pun pasti terbatas. Persiapan yang dilakukan tidaklah mudah, beberapa tempat saat ini sudah mulai ujicoba untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.
Kebiasaan baru yang benar-benar harus dilakukan oleh semua pihak pada saat PTM dilaksanakan menjadi salah satu keberhasilan semuanya akan baik-baik saja. Tentunya pembelajaran di sekolah tidak adak sama dengan pelaksanaan sebelum pandemi. Pembatasan yang disyaratkan oleh Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi harus dipenuhi. Kebijakan ijin dari orang tua yang belum memperbolehkan putra-putrinya ke sekolah pun harus tetap dilayani proses pembelajarannya. Semuanya tidaklah mudah bagi guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah.
Terjadinya pandemi ini sesungguhnya membawa berkah bagi para guru yang mengasah kemampuan dirinya, dengan memanfaatkan berbagai kegiatan yang sangat banyak. Kegiatan secara online, tak kurang dari berbagai webinar, pelatihan, acara bincang tokoh dan yang lainnya menjadi kegiatan yang bisa menambah kemampuan dan pengalaman untuk peningkatan kompetensi diri. Tinggal meilih dan memilah mana saja yang diperlukan.
Pasti bisa! Ini dua kata yang menjadi kalimat hebat, kalimat sakti yang bisa membius seseorang menjadi semangat yang luar biasa. Menumbuhkan rasa optimis untuk melakukan yang terbaik. Seperti yang saya dapatkan pada acara webinar dalam progam Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2021 hari Minggu tanggal 29 Agustus 2021. Pa Suhud seorang guru yang menjadi pembicara dalam webinar tersebut mengajak peserta WIT menanamkan asa dan harapan bahwa untuk menjadi guru yang mau terus belajar, tanamkanlah keyakinan dalam diri bahwa kita bisa. Bisa untuk melakukan perubahan yang positif dalam pengembangan keterampilan sebagai guru. Salah satunya dalah keterampilan membuat media pembelajaran.
Seseorang yang hebat tidaklah merasa gagal bila apa yang dilkukan belum sesuai harapan. Saat gagal itulah pengalaman yang membuat berpikir untuk bisa lebih baik. Istilah pengalaman menjadi guru yang terbaik, harus ditambahkan bila berani melakukan refleksi dari pengalaman yang terjadi. Pengalaman yang menguap begitu saja, tanpa melakukan perbaikan-perbaikan. Setiap pengalaman akan menjadi guru yang baik bila dilanjutkan dengan proses refleksi.
Olah raga pikiran dengan menulis, membuat otak dan tangan bekerja sama dengan hebat. Tangan yang menari diatas keyboard sebagai bukti kerjasama yang hebat. Menulislah setiap hari minimal 500 kata sebagai salah satu cara membuat hati dan pikiran tetap terjaga dengan baik.
Selamat berkarya di hari Senin ini. Semoga setiap hari membuat semua semangat. Menumbuhkan asa untuk menjadi nyata, butuh kerja keras membuktikannya. Narasi-narasi yang dibangun harus menjadi aksi yang membuahkan optimistis dalam hidup ini. Tenggelamkan rasa pesimis, tapi tersenyumlah manis menghadapi setiap detik dalam kehidupan, semoga selalu berbuah manis agar tetap menjaga rasa optmistis. (Mr. Bams)
Permalink
Pesan untuk tersenyum manis di mana pun tempatnya membuat saya ingin selalu melakukannya. Terkadang lupa, tetapi membaca tulisan Mr. Bams bisa menjadi pengingatnya. Terima kasih Mr. Bams. Senyum itu murah-murah mahal. Alhamdulillah kami sudah tatap muka, jadi senyum pun bertambah.