Motivasi Menulis #2

Saya sedang merenung kapan saya bertemua dengan Om Jay ? Sebuah grup di whatsapp yang berhubungan dengan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), entah tahun berapa. Lupa lagi, bahkan Om Jay yang menjadi komandan sebuah komunitas guru TIK, saya pun bergabung menjadi anggotanya. Tak ada masa lalu yang menjadi masa bodoh, yang ada masa lalu adalah penyambung masa berikutnya. Ya seperti sekarang yang saya rasakan.

Hadirnya di grup Menulis bersama Om Jay, kemudian menikmati pemateri-pemateri yang hebat adalah anugerah yang luar biasa. Maka bersyukurlah dan bertindaklah. Saat bertemu pemateri hebat bernama Kang Encon seorang guru berprestasi nasional bahkan internasional, saya bertugas sebagai moderator. Materi yang disampaikan menarik. Kang Encon tak sebatas memberikan materi saja akan tetapi memberikan kesempatan untuk bergabung di Kelas Menulis Artikel Angkatan 1. Dengan modal hanya dua puluh lima ribu rupiah saya niatkan untuk bergabung di kelas menulis artikel ini. Kelas Menulis Artikel (KMA) yang dimulai dari tanggal 1 Mei hingga 30 Mei.

Bergabungnya di kelas menulis artikel, ini menjadi kelas online kedua yang saya ikuti. Berkumpul dengan guru-guru yang hebat menjadi penyemangat untuk terus belajar, walau dimasa pandemi ini. Dalam grup ini saya memperhatikan seperti apa alur dari kegiatan yang dilaksanakan. Keahlian yang saya miliki rasanya bisa membantu proses pembelajaran di kelas menulis artikel ini. Tugas pertama yang diberikan oleh fasilitator dikumpulkan di chat grup sehingga rasanya grup penuh dengan chat yang panjang. Saya beranikan diri untuk membantu fasilitator melalui jalur japri. Saya buatkan form digital di google form agar mudah saat peserta mengumpulkan tugas. Tak hanya disana, bila yang sering membuat form digital di google form, tentunya linknya itu sangat panjang. Kadang dipendekkan linknya dengan fasilitas yang ada di bit.ly. Bila setiap tugas ada link baru, maka link akan terus bertabah. Saya mengusulkan link-link tugas saya simpan disebuah halaman di website. Tapi saya lebih senang menyebutnya blog saja. Di blog tersebut sudah ada 3 link tugas yang saya simpan. Sehingga setiap peserta saat akan mengerjakan tugas cukup masuk link yang sama walaupun tugas yang berbeda. Bukankah saling menolong itu diharuskan ? Seperti yang tertulis dalam Al Quran :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya. – (Q.S Al-Maidah: 2)

Tugas yang masuk melaui google form, tentunya harus diolah. Data disimpan di excel kemudian saya laporkan ke fasilitator dalam bentuk word. Data saya olah dengan menggunakan mail marge. Fasilitas yang ada di Microsoft Word yang sangat membantu. Sehingga saya mengirim data dalam bentuk file microsoft word ke fasilitator.

Sebelum menulis ini saya membaca sebuah berita di Harian Pikiran Rakyat Online dengan judul 7 Tips dari Nadiem Makarim Bagi Para Pengajar di Tengah Pandemi Corono. Saya kutip pesan terakhir beliau, yaitu Nadiem mengajak para guru dan orang tua terus berinovasi, banyak bertanya, banyak mencoba dan banyak berkarya. Wah, kalimat ini menjadi penyemangat yang luar bisa bagi saya semoga juga bagi yang lainnya.

Apa yang bersama kita lakukan dengan berbagai aktifitas walau terbatas dengan keadaan yang sedang tidak normal. Tetapi saya merasakan ada energi yang luar biasa yang saat ini terjadi. Energi kolaburasi sedang terjadi disana-sini, walau semuanya virtual. Walau virtual rasanya bisa lebih hebat dibandingkan dengan pertemuan secara fisik. Bayangkan kelas Belajar Menulis bareng Om Jay dan Kelas Menulis bareng Kang Encon itu pesertanya bukan lagi hanya satu kota, akan tetapi se Indonesia. Bukankah saat ini terjadi kolaburasi yang luar biasa ? Ini sesuai dengan semangat Mas Menteri sebagai pesan untuk kita sebagai guru.

Efek kolaburasi itu akan menimbulkan aktivitas-aktivitas positif yang lainnya. Saat saya membantu Kang Encon di grup Kelas Menulis Artikel, Kang Encon yang baik banget membuka kesempatan setiap hari Sabtu grupnya boleh diisi dengan bebas. Ini menjadi kesempatan untuk belajar menawarkan jasa atau produk. Saya memberanikan untuk menawarkan mengajar blog, walau tidak sama dengan harga yang saya tetapkan seperti biasa. Saya memberikan discount sampai 90% kepada peserta yang bersungguh-sungguh untuk belajar membuat blog. Peserta cukup bayar hanya dua puluh lima ribu rupiah. Sampai hari ini alhmadulillah sudah ada 21 peserta. Inilah keajaiban-keajaiban yang muncul dimasa pandemi ini. Maju terus guru Indonesia, tebarkan semangat dimanapun berada  amalkan apa yang bisa dibagikan kapanpun. Semoga senantiasa Allah SWT, Tuhan YME selalu menolong dan membimbing kita semua. [Mr.BamS-07052020]

4 Komentar


  1. Benar sekali Mr. Name….semoga sukses

    Balas

  2. Luar biasa kontribusi Om Bams, senang membca tulisan2 yg dikolbrasikn dgn ayat ayat Kitab Suci.

    Balas

  3. Amazing n inspiring mr… Dengan berbagi maka kita akan tambh kaya..
    InsyAllah….terimakasih. Semangat u sll bisa menulis n berbagi..

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *