Minggu ini dihebohkan dengan sebuah podcast ternama di Indonesia. Sebuah podcast yang saya suka karena konten yang disajikan sangat berbeda dengan yang lain. Tamu-tamu yang diundang pun merupakan tamu-tamu luar biasa. Kalangan pejabat, pengusaha, yang lagi viral bahkan tamu yang diluar dugaan ternyata disini bisa muncul.

Podcast yang membahas LGBT ternyata banyak menuai kegaduhan. Bahkan pengunjungnya sudah tembus ke angka 5 jutaan. Ini selain karena pengunjung setianya saja sudah hampir 19 juta. Bila menyimak podcast terakhir, kita bisa mendengar tujuannya untuk memberikan informasi agar tidak terjebak untuk LGBT.

Dalam podcast terakhir yang tayang hari Selasa tanggal 10 Mei 2022, akhirnya podcast tentang LGBT dihapus dari kanal chanelnya.

Banyak pelajaran yang bisa diperoleh dari kejadian ini. Kontrol masyarakat yang kuat menunjukan perhatian yang antusias. Semoga tidak hanya yang YouTube nya terkenal alias sudah tersohor.

Mencari informasi, menyajikan informasi untuk saling melengkapi apa yang ditayangkan sebelumnya itu sangat menunjukan rasa tahu untuk terus belajar dan belajar. Setelah mendapatkan informasi tambahan, maka kemampuan literasi lnya bertambah.

Orang banyak bicara akan lebih banyak kena masalah dibandingkan orang diam. Youtuber yang banyak bicara, resiko mendapat masalah pasti lebih besar. Seperti yang terjadi sekarang.

Podcast di YouTube ini menunjukkan kelas “kenegarawanan* bukan lagi youtuber yang sebatas mencari keuntungan saja. Ada hati nurani yang berbicara. Ada akal sehat yang mampu bersikap lebih bijak. Ada kelapangan dada yang luar biasa untuk menghapuals tayangannya. Ada hati yang lembut untuk meminta maaf.

Belajar terus dan terus belajar dalam kehidupan ini sangat mengasikan. Berani mengambil hal yang positif tanpa harus melakukan hal yang kurang saling mendukung menjadi kekuatan yang luar biasa.

Membangun bangsa dengan narasi yang lebih cerdas atas nama persatuan dan kesatuan agar Indonesia tetap utuh menjadi negara yang tetap bisa diperhitungkan dikancar internasional.