014 | Indriana Muliyanti | SMAN 23 Bandung | Jawa Barat | indrianamuliyanti.wordpress.com |
Guruku Mr.Bams
“Alhamdulillah hari ini bisa melanjutkan belajar buat blog lagi, setelah absen selama dua minggu.” (4 Agustus 2020)
Semua berawal dari ikut grup menulis Om Jay, aku mulai bergairah untuk mulai melatih kemampuan menulisku. Terus terang saja keinginan menulis ini sudah ada beberapa tahun lamanya. Apalagi, aku ada seorang sarjana Bahasa Indonesia. Idealnya seorang guru bahasa, terampil dalam menulis. Namun, keberanian untuk memulai itu terkendala karena semua peserta harus mempunyai blog pribadi. Nyaliku menjadi ciut karena aku samasekali awam tentang blog. Aku kebingungan. Ingin menulis tapi tak mengerti bagaimana cara untuk bisa membuat blog.
Bak gayung bersambut, beberapa waktu setelah itu, aku melihat iklan pelatihan membuat blog yang diposting oleh Mr.Bambs. Aku pun menyambut baik dengan segera mendaftarkan diri. Aku mulai belajar membuat blog dari nol. Mr. Bams seorang guru TIK dari SMP swasta ternama di kota Bandung yang sekota dengan tempatku tinggal dan mengabdi. Kami belajar setiap seminggu sekali dengan 8 kali pertemuan. Aku ikuti semua step by step yang diajarkan Mr.Bams. Karena semangat dan ingin segera memiliki blog pribadi sebagai mediaku untuk berekspresi. Maklumlah sejak jaman SD aku sebenarnya sudah terbiasa untuk menulis buku diary. Jadi, sebenarnya sih kalau hanya menuliskan semua kejadian yang kualami sudah biasa. Hanya saja masih dalam versi manual, yaitu dengan tulis tangan di buku. Sementara, kini jamannya sudah era digital yang berarti kita dapat menuliskan banyak hal di blog pribadi, yang sekaligus bisa menjadi inspirasi untuk orang lain. Apalagi, bagi seorang guru, saat pandemi sangat membutuhkan beragam media untuk bisa mengajar secara daring. Dan kupikir blog bisa menjadi salah satu caranya.
Tuntutan bagi guru, kini memang sangat kompleks. Apalagi, pandemi yang panjang ini benar-benar menantang guru untuk selalu berinovasi memanfaatkan berbagai platform digital yang telah menyediakan beragam fitur yang dapat dimanfaatkan oleh para guru. Blog menjadi salah satu alternatif yang bisa digunakan oleh guru untuk mengajar secara daring. Dengan menulis di blog pribadi, kita akan lebih mudah mengelola beragam informasi berharga sekaligus membagikannya kepada khalayak. Belajar dari para pendahulu yang lebih dahulu berkecimpung di dunia blogger, sepertinya blog bisa menjadi sarana guru berekspresi dan berkarya. Mula-mula, cita-citaku ingin menjadikan blog sebagai sarana ekspresi beragam aktivitas pemikiran dan pengalaman yang pernah dialami. Rasanya, sayang kalau semua itu hanya disimpan dalam kepala saja. Aku merasa banyak ide dan pengalaman berharga yang telah sempat hadir dan berwujud dalam rentang kehidupan yang dijalani. Namun, karena sebelumnya aku belum memiliki blog, akhirnya semua itu hanya menguap begitu saja. Padahal, apabila gagasan dan kisah inspiratif itu bisa disimpan dalam blog, hal tersebut bisa menjadi harta karun yang mungkin dapat bermanfaat bagi diri sendiri ataupun orang lain. Asumsiku itu pun terbukti. Saat ada kesempatan aku menerbitkan buku yang deadlinenya singkat, ternyata tulisan di blog itu sangat berguna. Aku memanfaatkan beberapa tulisan yang pernah kubuat di blog, untuk dikirim ke penerbit. Saat itu, aku benar-benar merasakan manfaat dari menulis di blog, sekaligus menyesal kenapa aku tak konsisten menulis tiap hari. Kalau saja aku bisa benar-benar konsisten menulis satu hari satu tulisan, sepertinya koleksi tulisanku akan lebih banyak lagi. Hal itu akan bisa menjadi aset digital yang sangat berharga.
Sebagai seorang guru, aku merasa membutuhkan media yang dapat menampung semua bahan pelajaran yang dapat diakses dengan mudah oleh siswa. Nampaknya blog cocok untuk dapat menyimpan semua bahan pembelajaranku. Kalau selama ini aku menyimpan semua file pembelajaran di dalam komputer pribadi, lalu yang dapat mengakses ya hanya aku saja secara pribadi. Nah di era digital dan era keterbukaan saat ini, nampaknya paradigma itu harus diubah karena sudah tidak jamannya semua informasi hanya milik pribadi. Alangkah baiknya kita banyak berbagi informasi kebaikan kepada semua orang. Termasuk murid-murid yang menjadi tanggung jawab seorang guru. Seiring perkembangan zaman, banyak siswa yang belajar dari berbagai platform digital yang tersedia. Generasi milenial sangat akrab dengan gawainya dan beragam aplikasi digital lainnya. Apalagi, di masa pandemi saat semua orang dilarang berinteraksi secara fisik karena keharusan menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Tak terkecuali dunia pendidikan. Sekolah pun diliburkan. Siswa belajar dari rumah secara daring (online). Nah, inilah tantangan terberat bagi guru. Banyak guru yang merasa gagap teknologi sehingga kebingungan untuk bisa mengajar secara daring (online). Karena pembelajaran yang dituntut adalah pembelajaran daring. Mau tidak mau, guru harus mulai melek digital. Contohnya, kita bisa memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Melalui blog kita akan dapat menyimpan beragam informasi, materi, dan soal. Apabila kita rajin membuat konten baik berupa materi tulisan maupun yang berbentuk digital seperti audio dan video, dalam maka siswa akan dapat mengaksesnya. Mereka tinggal membuka tautan (link) yang memuat alamat blog kita, maka mereka pun bisa belajar dari sumber pembelajaran yang sudah kita buat kapan pun mereka mau, asal aksesnya kita buka. Menyimpan konten materi di blog nampaknya akan benar-benar akan menguntungkan guru dan siswa. Guru yang berstatus ASN akan sangat terbantu bila akan kenaikan pangkat. Karena semakin tinggi pangkat dan golongan yang ingin dicapai, tuntutan karya berupa tulisan ilmiah atau karya inovatif lainnya itu semain banyak. Sehingga blog akan sangat membantu mendokumentasikan karya tersebut, mulai dari bahan mentah, olahan, sampai ke hasil. Hal inilah tentunya yang akan bisa meningkatkan produktivitas seorang guru. Selain itu, guru yang rajin menulis di blog, apapun jenis tulisan yang dibuatnya, akan menjadikan guru terlatih dan terampil untuk menyusun beragam konten sehingga guru penulis yang menghasilkan karya-karya terbaik menjadi sebuah keniscayaan.
Maka, benar kata Omjay, “Menulislah setiap hari, maka lihatlah apa yang terjadi.” Beruntunglah takdir mempertemukan aku dengan Mr.Bams yang telah membuka jalanku untuk bisa memiliki aset berharga berbentuk digital. Walaupun aku masih harus terus belajar untuk mengelola blog pribadiku agar lebih menarik dan variatif. Aku akan terus berusaha belajar dan terus belajar. Aku iri pada Mr. Bams dan teman-teman lainnya yang sudah mempunyai blog yang canggih-canggih. Jadi, Mr Bams ayo turunkanlah semua ilmumu, muridmu ini akan belajar dan berusaha menyerap semuanya. Ada beragam ide, pemikiran dan pengalaman yang belum sempat ditumpahkan ke dalam tulisan di blog. Semoga aku mampu menuangkan semua isi kepalaku nantinya, sehingga semua itu tidak hanya akan menjadi kenangan dalam imajinasi belaka. Masih banyak hal yang harus dipelajari dan kucoba. Terima kasih Mr. Bams atas semua ilmunya, semoga kebaikanmu dibalas olehNya. Aamin YRA.
Indriana Muliyanti, S.Pd.
SMAN 23 Bandung
Permalink
Tulisan yang sangat bagus..
Good job