Ijinkanlah Aku Menulis Untukmu

Usai sholat mata ini tertuju ke rak buku. Berjajar buku koleksi yang ada dirumah setelah Ibu Salwa dan Salwa merapihkannya beberapa minggu ke belakang. Ada penampakan yang aneh, buku tapi tidak ada punggungnya, jadi tidak terlihat judulnya apa. Ditariklah buku itu, ternyata buku ini punya cerita yang berharga. Buku yang saya buat sendiri dari kertas HVS dilipa tidat dua, kemudian ditulis tangan. Status Kalimat Bahagia Mr.Bams yang ada di instagram (@ayahnasalwa), saya print lalu ditempe-tempel jadilah sebuah buku.

Masih ingat saat siang mau berangkat mengikut Penilaian Guru Inspiratif Een Sukaesih Awar, hanya dalam waktu tidak lebih dari tiga jam saya tuntaskan sebuah buku tanpa percetakan. Saat itu saya meminta teman sejawat guru Bimbingan dan Konseling, kami disekolah memanggilnya Bu Isti untuk mebuatkan Kata Pengantar. Bahkan bu Isti menulis langsung dengan tangannya. Inilah isinya :

Menulis tidaklah mudah, membutuhkan seperangkat kebersamaan dalam jiwa dan raga untuk dapat memulai sebuah penulisan. Koordinasi yang apik antara otak, hati dan jemari saat menggerakannya. Sehingga tidak semua pembaca mampu menulis, tetapi semua penulis pasti membaca.

Demikian pula tulisan-tulisan sederhana yang dituangkan dalam buku ini, jika diresapi lebih mendalam maka para pembaca akan memperoleh makna dari kalimat-kalimat bahagia.

Kalimat bahagia yang sering dilupakan, tetapi pada hakikatnya mampu memotivasi untuk bersyukur, peduli terhadap lingkungan, memaknai kehidupan dan berfikir untuk menjadikan hidup lebih baik dari hari ke hari.

Semoga tulisan sederhana ini dapat membarikan manfaat yang kecil dan bermakna besar untuk para pembacanya. Mengetahui, mengerti dan memahami isi buka adalah lebih baik dibandingkan dengan membaca tulisan pada sebuah cover buku.

Firsty Wildaniah, M.Pd.
Guru Bimbingan dan Konseling 
SMP Taruna Bakti 

Inilah foto buku yang saya beri judul “Ijinkanlah Aku Menulis Untukmu” penulis Mr.Bams dibuat awal Desember 2019.