Jumat Menulis

Jumat  Menulis

Kematian adalah hal yang pasti akan terjadi kepada setiap yang bernyawa. Hari Rabu malam 24 Juni 2020, ada tetangga yang meninggal dunia di usia 40 tahun. Meninggal dunia di rumah sekitar pukul 18.20 WIB. Almarhumah memang punya riwayat asma. Saat Februari 2018 saya dapat amanah menjadi Ketua RW 13 Lebakwangi Asri. Saat itu kondisi keranda jenazah harus diganti karena terlalu berat. Kami pun bekerjasama dengan DKM Al Muhajirin untuk pembelajaan keranda. Saat itu pun yang terbeli hanya keranda jenazahnya saja karena kondisi keuangan memang belum memungkinkan. Beberapa bulan kebelakang di tahun 2020 ini kami pun bisa membeli roda keranda jenazah. Bila ada yang meninggal kami tidak usah memanggulnya, cukup mendorongnya saja.

Hari Kamis tanggal 25 Juni 2020, roda keranda jenazah ini pertama kalinya digunakan. Skenario Allah memang luar biasa, tidaklah ada yang kebetulan dalam hidup ini, semua ijin Allah. Saya jadi teringat saat pertama keranda jenazah diganti dan yang baru digunakan oleh Bapaknya yang meninggal sekitar akhir 2018. Kini roda jenazah yang baru digunakan pertama kalinya oleh putrinya. Semoga Allah memberikan kenikmatan kubur bagi almarhum bapaknya dan almarhumah.

Ketua DKM Al Muhajarin, saat sebelum menyolatkan almarhumah di mesjid memberikan tausyiah sekitar 10 menit. Beliau menyampaikan hikmah menyolatkan jenazah

  1. Suatu saat kita akan mengalami kematian. Entah kapan ? Dan siapa yang akan mengurusnya. Itu harus dktanamkan dalam hati, agar kita mempersiapkan. Kematian itu pasti akan datang, walau dimana pun berada, kapan pun. Hadirkan keyakinan itu dalam hati agar hati akan menjadi lembut dan raga kita menyiapkan kematian.
  2. Mengislahkeun, membereskan yang menjadi permaslaahan dengan almarhum / almarhumah.. Maafkan keselahan jenazah, perkara yang sangat dibutuhkan oleh jenazah selain ampunan dari Allah SWT. Bila ada hutang piutang segera bereskeun. Bisa membebaskan kalau mau punya kebaikan. Hubungi keluarganya bila ada hutang piutangnya, perlihatkan bukti-buktinya. Hutang bisa jadi penghalang bagi almarhum.
  3. Barang siapa yang ikut mengurus jenazah dan menyolatkan mendapatkan pahala mendapatkan 1 qirot. Bila ikut memakamkan dapat 1 qirot. 1 qirot itu sebesar gunung uhud. Tapi biarkanlah pahala itu menjadi urusan Allah, yang paling penting ada itikad kemauan untuk ikut mengurus jenazah dengan baik.

Usai pemakaman alhamdulillah bisa bertemu dengan pengurus RW 10 yang sedang membuat akses jalan baru ke makam. Ambulance pun bisa masuk. Tanah yang dibeli seharga 45 juta itu dibagi dua RW, semoga RW 13 bisa ikut juga bergabung. Selalu ada hikmah dalam setiap kejadian dan aktifitas. Allah mudahkan pertemuan-pertemuan yang memang kita inginkan, tapi memang Allah punya cara Maha Hebat untuk mewujudkannnya.

14 Komentar


  1. Ya Mr kita tdk tau kapan kita di panggil malaikat maut … tentu kita hrs mempersiapkan diri untuk selalu menjalankan ibadah … terima kasih tausyiahnya

    Balas

  2. Diingatkan jika ajal datang sewaktu-waktu tdk ada yang tau tdk ada yg bisa menunda tdk ada yg bisa sembunyi. Mempersiapkan diri mencari bekal sebenyak banyaknya untuk menghadap Allah.

    Balas

  3. Sutuju. Tulislah apa yang anda lihat, anda dengar, anda rasakan jgn tunda besok. Siapa tahu bermanfaat utk orang lain

    Balas

    1. Innalillahi Wainnailaihi Rojiiuun

      Balas

  4. Jalani apa yang harus kita jalani dijalan Allah, karena kematian tidak bersyarat apapun, tidak menunggu tua juga tidak menunggu sakit..

    Balas

  5. Terima kasih tadzkiroh paginya

    Balas

  6. Terimakasih, telah berbagi pengalaman kegiatan yang menggugah dan mengingatkan saya,untuk selalu bejaga- jaga karena kita tidak tahu bila satnya tiba.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *