Berita macet menjadi perbincangan luar biasa di media sosial. Perjalanan dari satu titik ke titik lain ditempuh dengan waktu yang tidak seperti biasanya. Antusiasnya masyarakat untuk mudik, berlibur dan bertamasya sangat tinggi. Pandemi yang hampir tiga tahun membuat kondisi saat ini dimanfaatkan oleh masyarakat.
Berita melalui Instagram beberapa akun info memberitakan kemacetan yang luar biasa. Ini menunjukan bahwa masyarakat membutuhkan suasana lain, keluar dari masa pandemi yang mengerangkeng tidak bisa mudik beberapa tahun sebelumnya.
Tidak hanya jalan-jalan utama, akan tetapi jalan arteri pun kerap menjadi macet. Macet yang bisa berjam-jam didalam kendaraan. Jakarta ke Bandung bisa 10 jam. Bandung ke Garut bisa 16 jam. Cililin ke Banjaran saja 3 jam. Ini benar-benar hasil Ramadan diuji kesabaran. Arah menuju tujuan wisata pun menjadi macet, seperti arah ke Lembang, Pangalengan, Ciwidey, Pangandaran dan yang lainnya. Bila Ramadan sabar menahan buka puasa, nah sekarang sabarnya di perjalanan.
Saya jadi ingat kultum bada sholat Shubuh dar pa Haji Aam, bahwa hasil dari Ramadan yang bisa dilakukan dibulan berikutnya adalah :
1. Perasaan selalu dilihat Allah. Saat bulan Ramadan kita ngak berani makan di siang hari, bahkan kalau bersembunyi pun ngak berani. Inilah yang membuat yakin bahwa Allah Maha Melihat.
2. Berlatih sabar. Sabar dalam kebaikan. Bayangkan untuk mempertahankan kebiasaan sholat Shubuh berjamaah bila tidak ditemani sikap sabar, rasanya mustahil.
3. Puasa menjadi benteng kemaksiatan. Siapa yang berani maksiat pada bulan puasa? Bila orang berpuasa tentunya pasti sekuat tenaga untuk menjaga agar puasanya tidak batal.
Semoga walau macet akan tetapi bisa menjadi jalan untuk selalu mengingat Allah. Sholat wajib tetap harus diutamakan walau dalam keadaan macet. Semoga akhir pekan ini masyarakat akan kembali dengan selamat sampai rumahnya nasing-masing.
Ini beberapa berita kemacetan yang dilihat dari akun Instagram :
Sumber gambar google.
Permalink
Hasil Ramadhan Uji Kesabaran, sepakat Mr.Bams