Berhentilah Menulis Bila Jarang Membaca
Senang dan bahagia hari ini menjadi malam pertama untuk menerima tantangan dari Omjay. Berani-beraninya Omjay menantang setiap orang melalui bukunya. Buku “Menulislah Setiap Hari danBuktikan Apa yang Terjadi”.
Buku ini menghipnotis saya untuk mencoba seberapa kuat bisa menulis sebelum tidur. Menulis bisa dari apa yang dirasakan. Menulis bisa dari apa yang dilihat. Menulis bisa dari apa yang didengar. Menulis bisa dari apa yang didengarkan. Wah, banyak juga. Saya harus mulai dari mana?
Berhentilah menulis bila belum membaca buku! Kalimat ini saya buat tadi siang, saat mata jenuh selalu melihat laptop dan gawai. Kuambil buku yang baru datang dari Omjay, saya asik membaca walau belum usai sampai saat ini. Buku juga ada sejarahnya, tidak semua tahu sejarah tentang buku.
Buku pertama dilahirkan di Mesir pada tahun 2400 san Sebelum Masehi. Saat itu bentuknya kertas yang digulung disebutnya papirus. Sementara buku yang bentuknya kertas baru ada tahun 200an Sebelum Masehi yang dibuat di Tiongkok. Buku saat itu terus berkembang saat pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Tiongkok ke Eropa. Kita pun pasti kenal dengan Gutenberg sang pencitpa mesin cetak.
Membaca buku merupakan cara sehat agar nutrisi dalam menulis bisa mengalir dengan deras. Rajin membaca buku dalam keseharian termasuk cara sehat mengelola pikiran dan jiwa. Mulai saat ini mari seimbangankanlah antara membaca dan menulis, karena dua hal ini harus tetap dalam satu jiwa.
Permalink
Keren
Permalink
Menulislah sebelum tidur
Permalink
Selesai menulis, belum bisa tidur juga. hehehe…
Permalink
Mantap.
Tulislah apa yang anda baca
Tulislah yang anda lihat
Tulislah yang anda rasakan
Tulislah yang anda dengar
Tulislah yang anda lakukan
Jadilah Blogger Sejati.
Permalink
Sangat mengagumkan…
Ya Mr….dengan rajin membaca buku itu sarana untuk nutrisi Mata menjadi cerah dan hati serta pikiran menjadi tersirami sebagai obat untuk kesehatan jiwa… MasyaAllah sangat menginspirasi
Permalink
Benar Bapak, dengan banyak membaca banyak ide didapat, menulis pun jadi lancar
Permalink
membaca dan menulis harus beriringan setuju OM JAY
Permalink
Keren pak,saya juga baru mulai baca buku nya omjai.
Permalink
Sayang saya di dusun, di tengah rimba Kalimantan, susah dapat buku, apalagi buku omJay, th 90an saya pernah rajin nulis di SK Dinamika Pembangunan ( sekarang Kalteng Pos). Tgl14 Maret 2019 kena stroke pendarahan di sekolah waktu membuka UNBK yg dihadiri jajaran pejabat Disdik Prov. Kalteng, saat ini masih pemulihan, tapi saat nge tik sering spasinya kelewatan mohon sumbang saran, dan bagaimana ya bisa mendapat kan / membeli buku Om Jay?