Peserta No 007 Lomba Menulis 2 Tahun Penamrbams.id

Peserta No 007 Lomba Menulis 2 Tahun Penamrbams.id
007Novianti IslahiahSMAN Sumatera SelatanSumatera Selatan

Belajar dari Mr. Bams: Menjadikan Blog sebagai Portofolio Aset Digital Profesional Guru di Era Pendidikan 5.0

Tidak bisa dielakkan, perkembangan dunia digital saat ini semakin pesat. Banyak perubahan akibat dari perkembangan dunia digital ini yang akhirnya berdampak hampir ke semua sektor. Di sektor pendidikan sendiri, dunia digital sekarang ini tidak bisa terpisahkan. Bahkan setelah terjadinya pandemi hingga hampir dua tahun, berimbas pada penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ). Pada PJJ ini, lagi-lagi kita tidak bisa terlepas dari dunia digital. Para guru mulai mengakrabkan diri dengan berbagai aplikasi pembelajaran, menggali berbagai media dan alat pembelajaran seperti penggunaan blog dan google class, bahkan sampai produktif membuat konten video pembelajaran. Beberapa aplikasi dan media pembelajaran ini sebetulnya tidak tergolong baru, namun kecenderungan para guru menggunakannya menjadi lebih intens saat pandemi covid-19 ini berlangsung. Salah satunya yaitu semakin meleknya para guru berliterasi digital dalam mengelola blog.

Apa sebetulnya blog itu?

            Pertama kali istilah blog dikenalkan oleh Jhon barger pada tahun 1998 yang berasal dari kata weblog. Yaitu suatu istilah yang merujuk pada website bersifat pribadi dan sering diperbaharui dari waktu ke waktu (Sartono, 2016). Jika kita menilik blog ini memang memiliki kemudahan dalam mengakses dan pengelolaannya. Sehingga memungkinkan setiap orang akan lebih mudah untuk memperbaharui konten di dalamnya.

Apakah ada jenis-jenis blog secara khusus?

            Dikutip dari wikipediaindonesia.com, blog ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan pemanfaatannya. Jenis-jenis blog ini dikenal sebagai genre atau konten dari blog itu sendiri. Misalnya ada blog pendidikan atau edu blog, yang di dalamnya berisi artikel-artikel atau info tentang pendidikan dan biasanya ditulis oleh guru atau para siswa. Ada juga blog yang fokus membahas kuliner, perjalanan dan tempat wisata,d an lain-lain. Sehingga ketika akan membuat blog memang sebaiknya kita sudah mengonsep, apa tema dari blog yang akan kita buat, artikel-artikel apa saja yang akan ditayangkan, dan lain-lain.

Sebetulnya, apa manfaat blog untuk para guru?

            Tentu ada banyak manfaat dari blog ini yang saya rasakan. Saya mulai menggunakan blog pada tahun 2008. Awalnya, inisiatif dalam membuat blog ini adalah untuk media curhatan pribadi terkait pengalaman menarik yang ingin saya bagikan kepada khalayak ramai. Lambat laun, saya pun mulai menulis beberapa artikel pendidikan di blog saya ini. Saya pikir artikel pendidikan ini awalnya hanya untuk rekam jejak saya pribadi. Namun siapa sangka, kekuatan media blog ini sangat dahsyat. Saat itu saya menceritakan pengalaman saya bertugas sebagai guru SM-3T di daerah Aceh Timur selama setahun. Dan berkat tulisan saya ini banyak praktisi pendidikan yang menuliskan komentar dan meninggalkan surat balasan di surat elektronik saya. Mereka mengapresiasi setiap langkah perjuangan guru SM-3T yang saya tuliskan di blog. Selain itu saya pun mendapatkan aspresiasi berupa uang pembinaan dari liputan6.com dan kemendikbud untuk tulisan tersebut sebagai juara 2 lomba menulis blog.

Tulisan mengenai tugas sebagai guru SM-3T bisa dilihat di sini

Berbagi Pengalaman di Blog. Dok: Pribadi

Jika dilihat secara sekilas, itu hanya secuil manfaat yang saya rasakan setelah saya menulis di blog. Perlahan saya pun mencoba untuk membuat konten edu blog terkait materi kimia yang akan diajarkan kepada siswa. Saya pun menggunakan pembelajaran edu blog ini kepada siswa saat sesi asynchronous, selama PJJ kemarin. Hasilnya sangat memuaskan. Siswa kita bisa menggali di setiap konten materi yang saya tuliskan, dan kita pun bisa menyematkan latihan soal.

            Pernah suatu kali saya membagikan tulisan terkait pengalaman saya dalam mendapatkan beasiswa LPDP ke Hiroshima University dan saat mengikuti program microcredential di Harvard University. Tulsian sederhana ini ternyata bisa memotivasi banyak orang untuk mencoba mendaftar beasiswa. Ternyata sesuatu yang sederhana bagi kita sangat bernilai untuk orang lain. Dari sini saya semakin yakin bahwa blog ini adalah media dengan segudang manfaat.

Lalu apa kaitannya blog dengan aset digital dan era pendidikan 5.0?

            Era pendidikan 5.0 ini erat kaitannya dengan era society 5.0 yang mempersyaratkan tiga tuntutan kemampuan utama yang diharapkan dimiliki setiap individu, yaitu kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi. Bahkan Bapak Wijaya sebagai AsDep Deputi 6 PMK menyatakan bahwa SDM Indonesia ini harus memiliki keterampilan dasar teknologi seiring dengan tuntutan abad 21 pada era pendidikan 5.0 ini. Dari sini terlihat jelas koneksi bawasanya setiap orang, terutama guru yang notabene pembentuk karakter para siswa yang kelak akan menjadi generasi penerus, haruslah melek dan cakap berteknologi.

            Dalam proses membentuk karakter para siswa ini, tentunya guru harus bisa menjadi contoh teladan dan senantiasa menebar kebaikan. Melalui media blog, guru bisa menuliskan konten pembelajaran yang bisa dibaca para siswa ataupun rekan sesama guru. Selain itu dengan menuliskan di blog, setiap tulisan ini akan menjadi jejak digital. Penyimpanan jejak digital ini akan menjadi lebih aman, karena jika kita harus mencetak semua jenis karya dan hasil pelatihan kita, terkadang ada suatu kejadian tidak terduga yang mengakibatkan hilangnya data. Seperti tercecernya kertas, atau ada musibah banjir dan kebakaran yang mengakibatkan portofolio cetak ini hilang.

            Melalui blog, para guru bisa berbagi praktik baiknya. Dan ruang lingkup yang bisa membaca tulisan di blog ini tidak hanya untuk daerah tertentu saja. Siapapun dengan tautan blog yang kita bagikan ini tentu dapat membaca dan merasakan manfaat tulisan kita. Melalui blog juga, para guru bisa menyimpan setiap dokumentasi pelatihan yang pernah diikutinya sebagai rekam jejak pengembangan keprofesionalan. Selain itu dengan seringnya para guru menulis di blog, hal ini memberikan dampak positif sebagai latihan para guru untuk terus menulis dan berkarya. Tuntutan guru untuk bisa membagikan praktik baik di jurnal ilmiah akan terasa sulit jika tidak pernah dilatih sekalipun.

Praktik Baik Indikator Asam Basa Alami Bisa Dibaca Di sini

Praktik Baik Indikator Asam Basa Alami. Dok: Pribadi

Dari mana guru dapat belajar menulis di blog?

            Ada banyak blog pendidikan yang sudah ditulis para guru. Bahkan sekarang sudah banyak komunitas blogger guru di Indonesia. Salah satu yang bisa kita jadikan referensi adalah blog Mr. Bams yang masih sangat produktif dalam mengelola blog dan membagikan tulisan inspiratifnya, baik terkait isu pendidikan maupun teknologi. Bagi para guru yang masih pemula dalam menulis blog, tidak perlu khawatir. Dengan terus membaca blog para blogger yang sudah handal dan terus mencoba menulis, lambat laun blog kita pun akan bisa semakin baik. Jika blog sudah terkelola dengan baik tidak menutup kemungkinan bahwa blog ini bisa menjadi sebuah aset pasif dalam mendapatkan penghasilan tambahan. Meskipun ini bukan tujuan utama, namun tentu akan sangat memotivasi kita para guru untuk terus semangat dalam menulis di blog. Tentu yang sangat utama adalah in sya Allah pahala kita terus mengalir, di setiap tulisan yang kita tulis di blog dan memebrikan banyak manfaat bagi para pembacanya. Bagaimana, sudahkah teman-teman para guru tertarik untuk menjadikan blog sebagai aset profesional?

24 Komentar



  1. Terimakasih tulisannya bu, so inspiring, sukses terus bu novi untuk mencerdaskan anak bangsa

    Balas

  2. Betul Bu, Saya sebagai guru juga merasakan banyak manfaat dan Kemudahan dengan menggunakan Blog sebagai media pembelajaran.

    Balas

  3. Barokallah..pendidikan memang kunci terbaik untuk membangun SDM sebuah generasi. Semoga dengan blog akses pendidikan pun tidak lagi terbatasi ruang dan waktu sehingga mencapai semua kalangan sampai ke pelosok daerah.

    Balas

  4. Tidak hanya untuk mengarsipkan tulisan, tetapi blog juga bisa jadi sarana untuk berbagi kemanfaatan lewat ilmu yang ditulis dan dibagikan di blog kita

    Balas

  5. Inspiratif. Guru pun harus melek digital, apalagi murid-murid sekarang juga semakin melek internet dan medsos. Belajar apapun dengan melibatkan internet dan medsos tentunya lebih menyenangkan bagi mereka, termasuk blog ini

    Balas

    1. Banyak manfaat dengan menggunakan blog sebagai media pembelajaran dan blog juga membuat kita belajar mengingat-ingat kejadian yang kita alami.

      Balas

    2. Betul, generasi Z ini sangat canggih teknologi. Sebagai gurunya kita tidak boleh kalah dalam literasi digital

      Balas

  6. Tulisannya menginspirasi sekali bu novi. Terimakasih, tetap semangat dan terus berkarya untuk pendidikan indonesia

    Balas

  7. Manfaat blog besar sekali ya untuk guru dan pendidikan. Terima kasih untuk sharingnya.

    Balas

  8. Adanya blog sangat membantu kita sharing Ilmu dan pengalaman di dunia nyata. Blog untuk informasi pendidikan sangat bermanfaat.

    Masya Allah semoga sharing Ilmu di blog bermanfaat bagi semua orang.

    Balas

  9. Inspiring banget teh aku jadi ikutan bangga bahwa guru mau terjun langsung mengajarkan anak untuk mengenal literasi sedari Dini
    pengalaman pribadi ngeblog itu sudah di atas kepala 3 jadi aku salut sama guru yang mau struggle ngajarin muridnya

    Balas

  10. Ternyata PJJ yang berjalan selama dua tahun memberikan dampak positif pada para guru. Para guru memjadi lebih melek teknologi. Semoga dampaknya terus berkembang dan para guru bisa memanfaatkan akses blog dengan maksimal.

    Balas

  11. Saya termasuk telat mulai ngeblog. Tapi ya namanya jalan hidup seseorang ga ada yg tahu. Yg penting kita sudah berusaha utk mulai jadi yg terbaik dan salahsatunya ngeblog. Semangat mbak

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *